pilih kemasan
KEMASAN ISI ULANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENGOPTIMALKAN BRANDING
Illustration from: Pinterest.

Sebagai anak muda, kamu juga pasti udah tahu kalo banyak banget pihak yang mengangkat limbah plastik sebagai isu lingkungan yang sangat krusial. Mulai dari pemerintah, media televisi hingga influencer di media sosial. Secara fakta, memang limbah plastik terbukti bisa menyebabkan kerusakan parah pada bumi, yang berakibat fatal pada saat ini dan di masa yang akan datang. 


Meskipun begitu, di sisi yang lain plastik merupakan bahan yang sangat affordable, sehingga bisa memotong banyak sekali cost atau biaya untuk bahan kemasan. Fakta ini adalah alasan kenapa sampai saat ini, plastik masih jadi bahan utama bagi hampir seluruh jenis kemasan. Selain murah, plastik juga terbukti cukup kokoh. Itulah kenapa plastik masih digunakan di hampir seluruh produk di berbagai belahan dunia, terlepas dari resiko berbahaya yang bisa ditimbulkan dari limbahnya.


Oleh karena itu, banyak brand di luar sana yang mencoba memberikan solusi bagi konsumennya yang punya kekhawatiran tersebut dengan menggunakan kemasan isi ulang dengan berbagai variasinya, mulai dari yang bisa kamu temukan di lingkungan sekitarmu, sampai yang sangat extreme dan jarang banget ditemui!

 

Contoh yang paling gampang kamu temuin, adalah produk shampoo dan sabun cair. Kalo kamu sadar, banyak produk shampoo dan sabun cair yang punya dua jenis kemasan, yaitu kemasan botol dan kemasan pouch. Kira-kira kenapa ya?


Ternyata, itu adalah cara mereka untuk ngurangin limbah loh! Meskipun sama-sama terbuat dari plastik, tapi plastik yang digunakan pada pouch jauh lebih sedikit dibandingkan plastik pada kemasan botol. Sehingga kemasan pouch dapat didaur ulang dan kemasan botolnya dapat digunakan kembali. Di sisi yang lain, energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kemasan botol juga jauh lebih tinggi dibandingkan memproduksi kemasan pouch. Makin banyak energi yang dipakai, artinya makin banyak juga asap sisa pembakaran dan emisi karbon yang bisa merusak alam kita.


Untuk contoh yang lebih ekstrim, kamu bisa lihat campaign yang keren banget dari brand Nestle. Di Amerika Serikat, Nestle punya semacam mesin refill untuk beberapa produknya, salah satunya adalah kopi Nescafe. Jadi, konsumen bisa bawa kemasan Nescafe yang sudah kosong, untuk bisa mengisi ulang kopinya di mesin tersebut dengan harga yang lebih murah! Keren banget kan?

 

Dengan begini, Nestle bikin branding yang kuat soal keterlibatannya dalam mengurangi limbah plastik kemasan yang sudah menumpuk di bumi ini. Campaign ini juga dapet tanggapan positif banget dari konsumen, yang akhirnya bikin mereka milih brand nestle dibanding kompetitor.


Buat kamu para pemilik bisnis yang mungkin belum mampu secara biaya untuk bikin strategi ramah lingkungan kayak contoh-contoh di atas, kamu juga bisa menggunakan branding produk ramah lingkungan dengan cara menghimbau konsumenmu untuk mengumpulkan sampah plastik dan memberikannya kepada fasilitas daur ulang sampah plastik, seperti Waste4Change (www.waste4change.com) dan Jangjo (www.jangjo.com).


Dengan begitu, selain kamu berkontribusi pada lingkungan, kamu juga bisa sekaligus mengoptimalkan branding produkmu dengan cara menunjukan bahwa bisnis yang kamu jalankan ramah lingkungan. Menarik bukan?

Yuk, ikut peduli sama lingkungan sekitarmu!