pilih kemasan
KEMASAN KERTAS VS KEMASAN PLASTIK: MANA YANG LEBIH RAMAH LINGKUNGAN?
Illutration from: Freepik

Kamu pasti udah tahu kan, kalo plastik jadi permasalahan limbah yang gak kunjung usai? Plastik memang jadi isu lingkungan paling utama saat ini. Karena, plastik dinilai sangat susah diurai, bahkan katanya butuh 500 - 800 tahun untuk bisa terurai. Oleh karena itu, plastik jadi bahan yang dianggap gak ramah lingkungan untuk dijadikan kemasan produk. Pada akhirnya, banyak brand yang menggunakan alternatif kemasan produk dengan menggunakan kemasan kertas sebagai pengganti kemasan plastik, karena dinilai lebih mudah terurai sehingga lebih ramah lingkungan. Tapi, apa beneran kemasan kertas lebih ramah lingkungan daripada kemasan plastik?


Kertas dan plastik jadi 2 jenis bahan yang paling banyak dipakai untuk memproduksi kemasan fleksibel. Secara umum, kertas memang lebih mudah untuk diurai, berbeda dengan kemasan fleksibel yang terbuat dari plastik.


Tapi, di sisi yang lain, kemasan fleksibel berbahan kertas ternyata tidak bisa menjaga produk sebaik kemasan plastik. Sehingga, seringkali kemasan kertas ini dilaminasi menggunakan bahan plastik agar lebih tahan air dan bisa menjaga produk di dalamnya tidak rusak. Kondisi ini membuat kemasan kertas jadi tidak bisa didaur ulang, karena lapisan yang ada di kemasan itu. Selain itu, kemasan kertas juga akhirnya seringkali ditambahkan kemasan plastik (contoh: kantong kresek) sebagai tambahan kemasan, supaya konsumen lebih mudah ketika membawa produk tersebut. 


Sementara itu, meskipun kemasan plastik lebih sulit untuk terurai dan cenderung tidak ramah lingkungan, kemasan plastik lebih mudah untuk didaur ulang. Banyak sekali produk-produk dari berbagai brand sudah mulai menggunakan kemasan produk berbahan plastik daur ulang. Kemasan plastik juga bisa didaur ulang jadi kemasan fleksibel yang sangat menarik dengan bentuk yang unik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri buat konsumen yang membeli produknya.


Menurut riset yang dilakukan Forbes (artikelnya aslinya di sini), kemasan kertas ternyata lebih sedikit di daur ulang, dibandingkan dengan kemasan plastik. Sehingga, kemasan kertas lebih banyak berujung di tempat pembuangan, yang pada akhirnya sangat sulit untuk diurai karena volumenya yang terlalu banyak. Selain itu, total sampah kemasan kertas dengan bobot yang sama dengan sampah kemasan plastik, memakan hampir 2 kali lipat area dibandingkan dengan sampah plastik. Ini membuat limbah kemasan kertas lebih sulit untuk disimpan dibandingkan dengan kemasan plastik. 


Jadi, kemasan mana yang lebih ramah lingkungan?


Sayangnya, jenis kemasan punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kemasan kertas lebih mudah terurai (apabila tanpa coating plastik), dan terbuat dari bahan yang bisa terbarukan, yaitu kulit pohon. Sementara, kemasan plastik terbuat dari bahan tidak terbarukan, dan beberapa jenis kemasan dapat didaur ulang namun kualitas hasil daur ulang masih cukup rendah. Saat ini, industri plastik sedang gencar untuk mengembangkan kemasan yang lebih ramah lingkungan agar kualitas hasil daur ulang lebih berkualitas.

Sebagai pemilik bisnis, yang bisa kamu lakukan adalah memberikan edukasi kepada para konsumenmu untuk ikut melestarikan lingkungan lewat upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), supaya makin banyak yang aware akan bahaya limbah kemasan produk yang mereka beli. Jangan lupa untuk mencantumkan label petunjuk cara mendaur ulang juga agar konsumen tidak bingung.