pilih kemasan
PRODUCT PLACEMENT: CARA LAIN BRANDING PRODUKMU SELAIN LEWAT ENDORSE

Istilah endorse mungkin udah jadi bahasa umum yang biasa kamu denger di social media, atau bahkan di lingkungan temen/keluarga. Istilah ini jadi populer semenjak meledaknya instagram di Indonesia, sekitaran tahun 2013 - 2014. Meskipun udah jadi istilah umum, banyak yang belum tahu juga nih arti sesungguhnya dari endorse, yang ternyata sama sekali ga ada kaitan sama branding/ promosi lho! Beda banget kan sama pengertian banyak orang?

Jadi, endorse itu asalnya dari kata endorsement, yang punya definisi asli “an act of giving one's public approval or support to someone or something.” Kalo diartikan, kurang lebih endorsement itu pemberian validasi/dukungan kepada seseorang/sesuatu. Tapi, karena berkembangnya digital marketing, endorse/endorsement jadi cara salah satu cara yang paling banyak dipake sama pemilik buat bantu branding produknya, ke audience yang tepat. Meskipun endorse banyak dipakai untuk menyasar target audience yang tepat, tapi ternyata ada satu cara branding yang bentuknya kurang lebih sama seperti endorse, yang juga banyak dipake sama brand-brand dengan skala besar. Teknik branding ini namanya product placement.. 

Product placement adalah kegiatan branding yang dilakuin dengan cara menaruh produk/ kemasan produk pada sebuah tayangan. Produk/kemasan produk yang ada di dalam tayangan itu, punya tujuan untuk memberikan asosiasi positif dari produk tersebut terkait konteks di dalam tayangannya, kepada seluruh audience yang nonton. Selain itu, dengan melakukan product placement  di tv series/ film terkenal, maka awareness dari produknya akan makin tinggi dan bisa menyasar audience tipe baru. 

Misalnya, kalo kamu pernah nonton film-filmnya fast & furious, merek-merek mobil yang mereka pakai waktu balapan itu adalah bentuk product placement. Brand mobilnya berharap, dengan digunakan sama ‘jagoan’ di filmnya, bisa bikin asosiasi ke para penonton kalo mobil ini keren, dan bikin kamu ngerasa jadi ‘jagoan’ di film action ketika lagi pake mobil itu. Di sisi yang lain, orang yang mungkin belum tahu merek dan model mobil tersebut, bisa jadi tahu dan aware akan brand tersebut. 

Contoh lain yang pernah sempet viral kemaren-kemaren adalah adanya product placement brand permen kopiko di beberapa episodenya drama korea terkenal, Vincenzo. Kamu jadi salah satu yang ngeh juga, gak? Karena adanya kemunculan permen kopiko di dalam salah satu adegan Vincenzo, nama brand kopiko sempat jadi trending topic di social media, dan dibahas oleh banyak netizen di Indonesia. Keren banget kan?!

Berbeda dengan endorsement, product placement merupakan bentuk branding yang lebih pasif dan netral. Product placement biasanya dilakukan dengan cara menaruh kemasan produk di salah satu scene sebagai properti, atau justru digunakan oleh pemeran utama sebagai aksesoris di dalam film. Oleh karena itu, biasanya product placement secara umum membutuhkan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan endorsement. Sehingga, teknis branding jenis ini biasanya digunakan oleh brand besar dengan modal yang cukup besar juga. 

Sedangkan, endorsement/ endorse adalah sebuah kegiatan branding yang aktif. Para endorser yang kebanyakan merupakan social media influencer, akan diminta untuk menceritakan dengan aktif pengalamannya saat menggunakan suatu produk. Biasanya, brand menggunakan endorser  buat mengenalkan produk mereka ke audience yang belum tahu sama produknya, atau meningkatkan pembelian akan produknya berdasarkan testimoni positif influencer tersebut. 

Nah, kalo kamu tertarik untuk melakukan endorse atau bahkan product placement, kamu harus mastiin kalo kemasan produkmu udah cukup keren untuk diperkenalkan ke audience yang luas. Meskipun produknya tetap jadi pertimbangan utama, tapi kamu juga gak bisa menyangkal kalo kemasan yang bagus bakal bikin orang tambah tertarik buat beli produkmu. 

Gimana? Tertarik buat ngelakuin product placement/ endorsement? Pastiin kemasan produkmu udah menarik ya, biar banyak audience yang penasaran sama produkmu!